Terhambat oleh Kode yang Berantakan? Buat jadi Efisien dengan Refactoring Code!

Tahukah kamu, kalau tim developer sering melewatkan refactoring kode? Padahal, ini bisa bikin proyek jadi lebih lambat dan penuh bug. Yuk, cari tahu kenapa refactoring itu penting dan bagaimana OnXP bisa bantu tim kamu bikin kode lebih efisien tanpa ribet!

Apa Itu Refactoring?

Refactoring adalah proses merestrukturisasi kode yang sudah ada tanpa mengubah fungsi aslinya.

Tujuannya adalah meningkatkan desain, struktur, dan implementasi perangkat lunak melalui perubahan kecil yang memperbaiki keterbacaan, mengurangi kompleksitas, dan menghilangkan duplikasi tanpa memengaruhi perilaku eksternal kode.

Refactoring membantu membuat kode lebih mudah dibaca, dimodifikasi, dan dipelihara, serta mempermudah penemuan bug atau kerentanan yang tersembunyi.

Refactoring memperbaiki kode dengan cara:

• Meningkatkan efisiensi dengan mengatasi ketergantungan dan kompleksitas.
• Meningkatkan pemeliharaan atau penggunaan ulang melalui peningkatan efisiensi dan keterbacaan.
• Membersihkan kode agar lebih mudah dibaca dan dipahami.
• Memudahkan software developer untuk menemukan dan memperbaiki bug atau kerentanan dalam kode.

Apa Yang Terjadi Jika Tidak Refactoring Code?

Mengabaikan refactoring code dapat menyebabkan berbagai masalah serius. Tanpa perbaikan rutin, kode yang sudah ada bisa menjadi semakin rumit dan sulit dikelola yang berakibat negatif bagi performa dan efisiensi tim.

• Technical debt menumpuk: Kode yang tidak dibersihkan bisa semakin sulit dipahami dan di-maintain, bikin makin boros biaya dan waktu.
• Perfoma aplikasi menurun: Kode yang tidak optimal bikin aplikasi kamu makin lambat dan berat, yang akhirnya ganggu user experience.
• Susah di-maintain: Kode lama yang tidak di-refactor menyulitkan penambahan fitur baru dan meningkatkan risiko merusak bagian lain.
• Bug makin banyak: Semakin lama dibiarkan, kode yang berantakan jadi rawan bug, dan setiap perbaikan malah bisa menambah masalah baru.

Konsekuensi Jika Tidak Refactoring Code untuk Perusahaan

Refactoring penting biar perusahaan tetap efisien dan kompetitif! Mengabaikan refactoring code bisa berdampak besar pada perusahaan.

Tanpa perbaikan berkala, kode yang berantakan akan menghambat efisiensi tim, meningkatkan biaya, dan menurunkan kualitas produk. Yuk, pelajari lebih lanjut tentang risiko yang bisa muncul jika refactoring kode diabaikan!

• Biaya maintenance membengkak: Karena kode yang tidak di-refactor susah di-maintain, perusahaan pun harus keluarin lebih banyak uang buat perbaikan dan debugging.
• Produktivitas tim menurun: Alih-alih bikin fitur baru, developer jadi lebih banyak menghabiskan waktu buat nyari dan benerin bug di kode lama. Ini bikin progress proyek jadi lambat.
• Waktu pengembangan lebih lama: Karena kode makin susah dimengerti, proses pengembangan dan penambahan fitur jadi butuh waktu lebih lama, yang bisa menunda deadline dan rilis produk.
• Kehilangan keunggulan kompetitif: Kalau terlalu sibuk berurusan sama masalah kode, perusahaan bisa kalah sama kompetitor yang lebih cepat berinovasi.
• Reputasi jelek: Kode yang tidak di-refactor bisa bikin produk sering error atau lambat, yang bisa bikin customer kecewa.

Kapan Kamu Perlu Refactoring Code?

Refactoring adalah proses menyusun ulang kode yang sudah ada untuk meningkatkan kualitas, pemeliharaan, dan keterbacaannya agar kode tetap relevan seiring dengan perubahan teknologi. Jadi, kapan waktu yang tepat untuk refactoring code?

Upgrade atau Legacy Code

Setelah proyek diluncurkan, pengembangan tetap berlanjut. Refactoring diperlukan saat kode proyek terlalu besar atau termasuk legacy code untuk mempermudah penambahan fitur atau penggantian library.

Banyak Bug

Memperbaiki bug tanpa refactoring bisa menimbulkan masalah baru. Dalam kode yang rumit (spaghetti code), memperbaiki satu bug sering kali menyebabkan bagian lain rusak. Sebaiknya lakukan refactoring dulu untuk menyederhanakan kode, baru kemudian debug.

Membuat Kode Lebih Stabil

Jika penambahan fitur baru menyebabkan bug di bagian kode yang tidak berubah, bisa jadi tanda kode kamu rapuh.

Refactoring membantu membuat kode lebih stabil dengan mengikuti prinsip-prinsip seperti SOLID (Single Responsibility Principle, Open-Closed Principle, Liskov Substitution Principle, Interface Segregation Principle, Dependency Inversion Principle), DRY (Don’t Repeat Yourself), dan pengembangan berbasis tes.

Kode yang Berulang 

Kode yang duplikat dapat membuat proses debugging sangat sulit. Refactoring code yang menerapkan prinsip DRY akan membantu menghilangkan duplikasi dan membuat kode lebih sederhana.

Kode Sulit Dibaca 

Tujuan utama refactoring adalah membuat kode lebih mudah dibaca. Bahkan dengan hanya mengganti nama fungsi atau variabel dengan yang lebih jelas, kamu sudah bisa membuat kode lebih mudah dimengerti.

Technical Debt

Technical debt akan menumpuk jika tidak segera diatasi. Ini memperlambat pengembangan, menyebabkan tenggat waktu terlewat, dan menambah biaya. Refactoring secara rutin membantu menjaga agar kode tetap bersih dan mengurangi dampak technical debt dari waktu ke waktu.

Solusi Terbaik untuk Mendukung Refactoring Code

OnXP menawarkan solusi untuk mempermudah refactoring kode, khususnya dalam pengembangan Agile.

Pelatihan ini mengajarkan metodologi refactoring terstruktur, yang memungkinkan tim meningkatkan kualitas kode tanpa mengubah fungsinya, serta menyediakan pendekatan manajemen perubahan untuk menghadapi dinamika pengembangan dengan strategi refactoring yang berkelanjutan.

Dengan pemanfaatan alat bantu seperti IDE (Integrated Development Environment) yang memiliki fitur refactoring bawaan, proses ini menjadi lebih efisien, sehingga tim dapat meningkatkan kualitas kode secara berkelanjutan dan menjaga daya saing perusahaan.