Build Process yang Buruk Jadi Penghambat Proyek! Ini 5 Cara Mengatasinya!
Apa responmu ketika, proyek sudah berjalan dan tim mengerjakannya dengan penuh semangat, tapi begitu sampai ke build process… malah macet total? Build process yang buruk bisa berdampak ke beberapa aspek.
Build process yang efektif harus dimulai dari langkah kecil yang tepat dan berpengaruh pada tiap tahap selanjutnya. Kalau mau terhindar dari build process yang bikin frustrasi, simak sampai habis, ya!
Build Process yang Buruk
Di setiap proses development itu pasti ada beberapa langkah yang tak boleh bermasalah. Tim developer harus menangani kode, library, framework, compiler, hingga linker dengan tepat.
Kalau ada satu bagian saja yang bermasalah, hasil akhirnya bisa error, atau bahkan malah tak bisa berjalan sama sekali. Intinya, build process itu penting banget. Ibarat fondasi sebuah bangunan. Kalau fondasinya lemah, ya bisa roboh.
Ciri-Ciri Build Process yang Buruk:
- Build-nya gagal terus: Setiap kali mencoba membangun aplikasi, selalu ada saja error yang muncul.
- Hasil build-nya beda-beda: Setiap orang build, hasilnya beda-beda, bahkan untuk kode yang sama.
- Butuh waktu lama: Build process-nya lama banget, akhirnya malah menghambat produktivitas developer.
Beberapa Masalah Akibat Build Process yang Buruk
Masalah dalam build process yang buruk bisa langsung berdampak pada hasil akhir. Ketika build process tidak berjalan optimal, beberapa masalah berikut bisa muncul:
Kualitas Aplikasi Menurun
Build process yang buruk tanpa proses testing yang buruk, bisa bikin bug-bug kecil lolos, akhirnya aplikasi pun tak stabil. Ini bahkan juga bisa berdampak ke hasil akhir aplikasi, misalnya jadi lambat, boros memori, dan kurang kompatibel di berbagai perangkat.
Waktu Rilis Tertunda
Gara-gara ada satu proses yang bermasalah, waktu rilis pun tertunda. Biasanya, bug atau error baru terdeteksi menjelang rilis. Akhirnya, tim developer pun harus memperbaiki lagi, yang tentunya memakan waktu.
Produktivitas Developer Menurun
Manusia itu perlu berkembang. Tapi, gimana kalau tim developer justru harus terjebak dalam lingkaran yang sama? Waktu yang seharusnya bisa dipakai buat men-develop fitur baru, malah terbuang buat memperbaiki masalah build.
Risiko Keamanan
Kalau build process-nya bermasalah, biasanya ada hal-hal penting yang terlewat. Termasuk kayak otomatisasi buat memeriksa keamanan diabaikan, atau bahkan mungkin tim developermu tak sadar ada dependensi yang sudah ketinggalan zaman.
Kalau kerentanan ini sampe dieksploitasi sama hacker, bisa-bisa data penting atau privasi user jadi terancam. Ujung-ujungnya, kepercayaan user pun bisa turun, dan ini tentu merugikan perusahaan.
Cara Ampuh Atasi Build Process yang Buruk
Tak ada yang lebih bikin frustasi dari build process yang lambat dan bermasalah! Padahal, proyek sudah berjalan, tim pun bersemangat, tapi gara-gara build process yang buruk, malah bikin kacau semuanya.
Tapi, jangan khawatir! Ada banyak cara ampuh buat mengatasi build process yang buruk. Simak di bawah ini, ya!
Perencanaan Proyek yang Efektif
Pertama, harus ada perencanaan yang matang dulu. Kenapa? Karena tim jadi bisa menetapkan standar dan langkah-langkah yang tepat.
Ini mencakup coding, mengatur timeline yang realistis, otomatisasi yang terintegrasi, sampai deployment. Kalau akar masalahnya sudah teratasi, tahap selanjutnya bakal lebih mudah!
Identifikasi Bottleneck
Di sini, kamu harus mencari celah (bottleneck) yang menghambat alur kerja dan memperlambat keseluruan build process. Dengan mengidentifikasi bottleneck, tim pun bisa meningkatkan efisiensi build process tanpa mengorbankan waktu dan kualitas produk.
Baca selengkapnya tentang dampak bottleneck bagi user experience dan cara mengatasinya:
Terapkan Metodologi Agile
Kalau metodologi yang diterapkan tidak sesuai, build process tak bisa berjalan sesuai ekspektasi. Kamu bisa adaptasi metodologi agile, seperti yang ada pada traning OnXP.
Agile di sini berfokus pada iterasi cepat, kolaborasi tim, dan umpan balik yang terus-menerus, yang bisa memperbaiki banyak masalah dalam build process.
Testing
Tim developer bakal Bahagia banget pasti kalau proyek yang dibuat bebas dari bug dan masalah!
Tapi sebelum itu, harus ada testing software biar kita bisa mendeteksi dan memperbaiki bug di awal sebelum masalahnya membesar. Dengan testing, produk yang dihasilkan pun jadi lebih berkualitas dan bisa diandalkan pengguna!
Training OnXP
Kadang, beberapa masalah perlu diselesaikan dengan bantuan pihak ketiga. Kerja sama ini bisa membuka peluang untuk mendapatkan perspektif baru, keahlian khusus, dan solusi inovatif yang mungkin tidak kita miliki di dalam tim.
Nah, peran OnXP di sini adalah meningkatkan keterampilan tim developer, mengajarkan metodologi agile yang terupdate, penekanan pentingnya testing dan jaminan kualitas, kolaborasi, serta praktik CI/CD. Dengan begitu, tim pun bakal lebih siap menghadapi tantangan dalam software development!
Singkatnya, build process yang buruk bisa menghambat proyek secara keseluruhan. Makanya, penting banget untuk memulai dari langkah kecil, plus dukungan dari OnXP biar tim developermu bisa bekerja secara efisien dan menghadirkan produk berkualitas.